Sabtu, 02 April 2011

Diabetes

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes merupakan gangguan metabolisme (metabolic syndrome) dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin dalam jumlah yang cukup, atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh. Selain glukosa yang tertahan di dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita diabetes yang mengandung gula dalam kadar tinggi tersebut menarik bagi semut, karena itulah gejala ini disebut juga gejala kencing manis.
Sumber: (Ina. 26 Juli 2007. Apa Itu Diabetes? wabmaster@promosikesehatan.com)
Gangguan terjadi sekali lagi bila insulin tidak diproduksi lagi oleh sel tubuh, atau jumlahnya tidak cukup, atau sel-sel tubuh tidak meresponnya secara normal (insulin resistance). Dalam kasus normal, setiap orang membutuhkan Glukosa atau zat gula untuk kesehatannya, karena organ vital kita membutuhkan sebagai sumber energi, yang nanti dibakar oleh oksigen, terutama otak, yang sepenuhnya tergantung pada pasokan gula dan oksigen untuk bisa bekerja dengan baik.
Sumber: (Ina. 26 Juli 2007. Apa Itu Diabetes? wabmaster@promosikesehatan.com)
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati urutan keenam didunia sebagai negara dengan jumlah pennderita diabetesnya terbanyak setelah India, China, Uni Soviet, Jepang dan Brazil. Tercatat pada tahun 1995, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 5.000.000 dengan peningkatan sebanyak 230.000 pasien diabetes pertahunnya, sehingga pada tahun 2005 diperkirakan akan mencapai 12.000.000 pasien.
Sumber: (Ina. 26 Juli 2007. Apa Itu Diabetes? wabmaster@promosikesehatan.com.)












BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Diabetes adalah kata Yunani yanng berarti mengalurkan / mengalihkan (siphon) Mellitus adalah kata Latin untuk madu atau gula. Jadi diabetes mellitus adalah penyakit dimana seseorang mengeluarkan / mengalirkan sejumlah besar urine yang terasa manis.
Diabetes mellitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan absolut insulin atau insensitivitas sel terhadap insulin.
Sumber: (Briffith, H. Winter . 1999. Pintar Kesehatan. Jakarta ; Arcan)
Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme, ditandai dengan ketidakmampuan tubuh menghasilkan cukup insulin untuk memproses karbohidrat, lemak dan protein secara efisien.
Diabetes mellitus didefinisikan sebagai suatu penyakit dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (Glukosa) dalam darahnya.
Diabetes mellitus adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar gula (Glukosa) dalam darah yang berlebihan dan terjadi secara menahun.
Sumber: (J. Corwin, Elizabeth. 1998. Buku saku Patofisiologi. Jakarta; EGC)


B. Etiologi

Penyebab
1. Insulin yang dihasilkan sel pangkreas terlalu sedikit, sebabnya tidak diketahui.
2. Gangguan penggunaan insulin dalam tubuh dengan sebab yang tidak diketahui.
3. Inveksi virus pada pangkreas.
4. Produksi insulin oleh pangkreas tidak cukup mempertahankan fungsi normal kerja sel tubuh.
5. Gangguan penggunakan insulin pada sel tubuh dengan sebab yang tidak diketahui.
Penyebab-penyebab yang mempertinggi resiko diabetes
1. Kelainan Genetika
Diabetes dapat menurun silsilah keluarga yang mengidap diabetes, karena kelainan Gen yang mengakibatkan tubuh tidak dapat menghasilkan insulin dengan baik.
2. Usia
Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki usia rawan, terutama setelah 45 tahun, dan pada mereka yang berat badannya berlebih.
3. Gaya hidup stress
Stress kronis yang cenderung membuat seseorang mencari makanan yang manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar lemak sereton otak. Seretonin ini mempunnyai efek penenang sementara untuk meredakan stresnya. Tetapi gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang beresiko kena diabetes.
4. Pola makan yang salah
Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan resiko kena diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak pangkreas, sedangkan kegemukan (obesitas) mengakibatkan gangguan kerja insulin.

C. Tanda dan Gejala

Tanda-tanda dan gejala:
1. Kegemukan.
2. Keletihan.
3. Rasa haus yang berlebihan.
4. Nafsu makan meningkat dan berat badan turun.
5. Sering buang air kecil.
6. Ketehanan terhadap infeksi menurun, terutama infeksi saluran kencing dan jamur kulit, mulut serta vagina.
7. Gatal disekitar kelamin.
8. Gangguan penglihatan.
Gejala-gejala diabetes
1. Cepat lelah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit.
2. Sering buang air kecil.
3. Terus menerus lapar dan haus.
4. Kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ada penyebabnya.
5. Mudah sakit yang berkepanjangan.

Gejala-gejala tersebut sering terabaikan karena dianggap sebagai keletihan akibat kerja. Jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urine dan urine tersebut tidak disiram maka akan dikerubuti oleh semut yang merupakan tanda adanya Gula.

Gejala lain yang biasanya muncul:
1. Penglihatan kabur.
2. Luka yang lama sembuh.
3. Kaki terasa kebas, geli atau merasa terbakar.
4. Infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita.
5. Impotensi pada pria.
D. Komplikasi
Komplikasi dari penyakit diabetes
1. Penyakit kardiovaskuler, terutama stroke, aterosklerosis dan penyakit arteri koroner.
2. Gagal ginjal.
3. Buta.
4. Penyakit pembuluh darah tepi disertai gangren (borok) di tungkai dan kaki dan impotensi seksual pada pria.
5. Jika tidak banyak insulin yang dipakai dapat terjadi hipoglikemia (kadar gula darah turun) sampai mengancam jiwa.
6. Ketoasidosis (kadar gula darah yang tinggi) yang mengancam jiwa disertai pemecahan sel-sel tubuh.
Komplikasi yang timbul terbagi antara:
1. Komplikasi akut
a. Kesadaran menurun (koma) karena gula darah sangat rendah atau karena gula darah sangat tinggi dan keasaman darah meningkat karena zat keton.
2. Komplikasi kronik
a. Kerusakan pembuluh darah besar, pembuluh darah di otak yang bisa menimbulkan stroke, pembuluh darah jantung dan pembuluh darah tepi.
b. Kerusakan pembuluh darah kecil, seperti pada mata yang bisa menimbulkan kebutaan dan ginjal yang bisa menyebabkan penurunan fungsi ginjal atau disebut gagal ginjal kronik.

E. Terapi
Terapi menurut teoritis
1. Patuhi nasehat dokter
a. Disiplin minum obat
b. Jadilah dokter pendamping diri sendiri
2. Bila kegemukan turunkan berat badan
3. Diet
a. Memilih karbohidrat yang aman
b. Pola diet diabetes
c. Pangkaslah kalorinya
d. Kurangi lemak
e. Makanlah karbohidrat kompleks
f. Konsumsi gula sedikit mungkin
g. Lengkapi dengan serat
4. Olah raga
a. Berjalan kaki
b. Bersepeda
c. Berenang
5. Kontrol gula darah
Sumber: (Sinaga, Ernawati. 6 April 2004. Konsultasi Kesehatan dan Kefarmasian, Diabetes Mellitus. medika@republika.Co.Id.)

F. Penatalaksanaan RS
1. Tindakan umum
1) Pelajari bagaimana mengendalikan diabetes dan bagaimana mengenali tanda dan gejala ketoasidosis atau hipoglikemia.
2) Selalu siapkan satu vial Glukagon siap pakai yang dapat digunakan sewaktu-waktu bila gula darah turun (hipoglihemia).
3) Belajarlah menyuntik sendiri insulin sangat berguna bagi anda.
4) Pakailah tanda kesehatan baik berupa gelang atau kalung.
5) Dapatkan pengobatan medis jika terjadi infeksi.
2. Pengobatan
Dokter akan memberikan suntikan insulin. Dosisnya harus diterapkan secara individual.
3. Aktifitas
Tidak ada pembatasan kegiatan olah raga teratur setiap hari merupakan bagian penting dalam usaha mengendalikan diabetes. Mintaklah petunjuk kesehatan.
4. Diet
Diet spesial akan diberikan oleh dokter.





BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengumpulan Data
A. Identitas / Biodata
Nama : Tn. M
Umur : 46 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Aceh
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tani
Alamat : Geudong
B. Anamnesa
Tanggal masuk : 27 Januari 2011
Keluhan utama : Os mengeluh terus menerus lapar, haus, sering buang
air kecil dan cepat lelah.
Os dan keluarga mengatakan tidak mengerti tentang
penyakit yang dideritanya



C. Pemeriksaan fisik
1). Keadaan umum : Lemah
Keadaan emosianal : Baik
2). Tanda vital
- TD = 110/70 mmHg
- RR = 16 x/i
-Pols = 80 x/i
- Temp = 37°c
II. Interpretasi Data
Diagnosa : Diabetes meilitus
Data dasar : TD = 110/70mmHg, Pols = 80x/i, RR = 16x/i, Temp = 37°c
Masalah : Terus menerus lapar, haus, sering buang air kecil, cepat lelah
Kebutuhan : Pemenuhan asupan makanan yang bergizi dan memberi
vitamin dan istirahat yang cukup
III. Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Sering buang air kecil
IV. Tindakan segera atau Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter
V. Rencana Manajemen
1. Berikan dukungan moril kepada pasien
2. Berikan cairan infus sesuai yang dibutuhkan
3. Berikan analgesik yang diresepkan
4. Anjurkan pasien agar tidak makan makanan yang tidak banyak mengandung gula dan lemak
5. Identifikasi atau perbaiki k/u pasien
6. Anjurkan pasien agar menghindari makanan yang dapat merangsang cepat timbulnya luka yang membesar/bernanah
7. Anjurkkan kepada pasien untuk istirahat yang cukup
VI. Pelaksanaan
1. Memberikan analgesik yang diresepkan
2. Memberikan terapi sesuai anjuran dokter
3. Menganjurkan pasien makan makanan yang tidak banyak mengandung gula dan lemak
4. Memberikan makanan yang bervariasi sesuia dengan indikasi pasien
5.


BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Diabetes Mellitus yaitu suatu penyakit dimana tubuh penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat Gula (Glukosa) dalam darahnya. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sehingga terjadi kelebihan gula di dalam tubuh. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.
2. Penyebab utama diabetes adalah perubahan gaya hidup ( pola makan yang tidak seimbang, kurang aktifitas fisik ). Selain itu, adanya stress, kelainan genetika, usia yang semakin tua dapat pula menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya diabetes.
B. Saran
1. Saran untuk masyarakat :
Sebaiknya pada penderita diabetes merubah pola makan yang seimbang dan banyak melakukan aktifitas fisik.
2. Saran untuk pendidikan :
Segera rujuk ke rumah sakit apabila ada tanda- tanda kelainan agar segera dapat mendapatkan tindakan keperawatan.

3. Saran untuk tenaga medis :
Dalam memberikan tindakan keperawatan harus tetap memandang pasien sebagai makhluk bio-psikososial-kultural dengan tetap menjadi privasi pasien.















DAFTAR PUSTAKA
Briffith, H. Winter . 1999. Pintar Kesehatan. Jakarta ; Arcan.
Ina. 26 Juli 2007. Apa Itu Diabetes? wabmaster@promosikesehatan.com
J. Corwin, Elizabeth. 1998. Buku saku Patofisiologi. Jakarta; EGC
Sinaga, Ernawati. 6 April 2004. Konsultasi Kesehatan dan Kefarmasian, Diabetes Mellitus. medika@republika.Co.Id.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar